Melupakan Adalah Cara Tanaman Untuk Beradaptasi Dengan Lingkungan


BAGIKERTAS.COM - Terpapar berbagai unsur material dan radiasi namun tidak dapat bergerak, tanaman harus terus menerus menanggapi stresor, mulai dari perubahan suhu, perubahan kelembaban udara, hingga keterbatasan nutrisi. Hebatnya, mereka hampir selalu menemukan cara untuk mengatasinya. Menurut review dari Science Advances, daripada mengingat, tanaman kemungkinan telah belajar bagaimana caranya "melupakan dan mengulang" sebagai strategi evolusi untuk memerangi stresor secara fisik.

Tanaman tumbuh dalam lingkungan yang dinamis. Terkadang kekeringan yang ekstrim atau dingin dapat terjadi selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, dan terkadang, tanaman yang hidup di daerah minim cahaya, misalnya, tiba-tiba terkena cahaya akibat pergerakan matahari dalam sehari penuh. Dengan kata lain, faktor lingkungan dapat terjadi secara siklus dan dapat diprediksi, atau secara acak dan tidak dapat diprediksi. Mempertahankan ingatan yang menyebabkan stres/tekanan dapat membantu tanaman untuk memberikan respon yang lebih kuat atau lebih cepat ketika gangguan yang sama terjadi lagi di masa depan, dan hal ini dapat menghasilkan aklimatisasi dan bahkan adaptasi. Kebanyakan peneliti setuju bahwa tanaman memiliki kapasitas untuk mengingat dan disipasi memori (melupakan), meskipun sampai saat ini masih sedikit informasi yang diketahui mengenai dua fenomena ini.

Untuk menyelidikinya, sekelompok tim dari Australian National University Canberra yang dipimpin oleh Barry Pogson meninjau sebuah studi yang mempelajari tentang perkembangan, memori, dan epigenetik tanaman (diketahui bahwa stres juga dapat terjadi akibat modifikasi DNA pada tanaman). Mereka menemukan bahwa memori digunakan oleh tanaman untuk mengingat peristiwa-peristiwa yang relatif langka, dan strategi dominan yang dilakukan tanaman adalah mereset ulang dan recovery. "Ingatan tentang stres kemungkinan memiliki sifat maladaptif yang dapat menghambat pemulihan dan mempengaruhi potensi hasil perkembangan tanaman,"tulis para penulis. "Dalam beberapa kondisi, melupakan adalah cara terbaik yang dilakukan tanaman”. Hal ini dapat membantu mereka mentolerir kondisi lingkungan yang tidak terduga.

Selain itu, tim peneliti juga menemukan bahwa periode pemulihan stres adalah langkah kunci yang menentukan apakah suatu peristiwa akan diingat atau dilupakan. Selama periode tersebut, tanaman akan menimbang-nimbang antara memory formation (termasuk potensi aklimatisasi) dan manfaat mereset ulang pada keadaan semula. Dalam hal ini, metabolisme RNA akan memainkan peran kunci yang menjaga keseimbangan halus ini.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url